Kamis, 28 Oktober 2010

GANGGUAN IBU MENYUSUI


BAB 1 : PENDAHULUAN

.1.     LATAR BELAKANG


Di negara berkembang, khususnya didaerah yang penduduknya
berpendidikan rendah dan tingkat ekonomi rendah, pengetahuan ibu mengenai
perawatan dan pemberian makanan bayi khususnya mengenai manfaat air susu ibu
(ASI) sangat kurang. Umumnya pengetahuan tentang perawatan dan pemberian
makanan bayi diperoleh dari keluarga ataupun teman.
Untuk menghindari kebiasaan yang salah, diperlukan bantuan petugas
kesehatan untuk memberikan pengarahan yang tepat. Pada masa menyusui, ibu
sering mengalami problema (mendapat kesulitan) dalam hal menyusui bayinya. Jika
problema ini tidak dapat diatasi, jelas akan mengganggu kesinambungan
pelaksanaan pemberian ASI. Untuk mendapatkan ASI yang memadai untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi, kerjasama antara ibu (keluarga) dengan
      petugaskesehatan mutlak diperlukan.


1.2.TUJUAN

    1.2.1. TUJUAN UMUM
     
Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan nilai dan meyelesaikan tugas ASKEB III, yang diberikan.

      1.2.2. TUJUAN KHUSUS

Agar kita mengetahui masalah-masalah dalam menyusui.









BAB 2 : ISI

                  PROBLEMA IBU MENYUSUI DAN PENANGANANNYA


 2.1. Putting susu lecet (Abraded and or cracked nipple)
Penyebabnya:
- Tehnik menyusui yang kurang tepat.
- Pembengkakan payudara
- Iritasi dari bahan kimia, misalnya sabun
- Moniliasis (infeksi jamur)
Penanganan:
- Posisi bayi sewaktu menyusu harus baik
- Hindari pembengkakan payudara dengan lebih seringnya bayi disusui, atau
  mengeluarkan air susu dengan urutan (massage)
- Payudara dianginkan di udara terbuka
- Putting susu diolesi dengan lanolin
- Jika penyebabnya monilia, diberi pengobatan dengan tablet Nystatin.
- Untuk mengurangi rasa sakit, diberi pengobatan dengan tablet analgeti.

2.2. Pembengkakan payudara (Engorgement)
Penyebab:
Pengeluaran air susu tidak lancar oleh karena putting susu jarang diisap.
Penanganan:
    - payudara dikompres dengan air hangat
    - payudara diurut sehingga air susu mengalir keluar, atu dengan pompa
    payudara.
    - Bayi disusui lebih sering
    - Untuk menghilangkan rasa sakit, diberi pengobatan dengan tablet analgetika.
2.3. Saluran air susu tersumbat (Obstructed Duct)
Penyebab:
      1. Air susu mengental hingga menyumbat lumen saluran. Hal ini terjadi sebagai
          akibat air susu jarang dikeluarkan.
      2. Adanya penekanan saluran air susu dari luar.
Penanganan:
   - Payudara dikompres dengan air hangat, setelah itu bayi disusui
   - Payudara siurut (massage), setelah itu bayi disusui
   - Bayi disusui lebih sering
   - Bayi disusui mulai dengan payudara yang salurannya tersumbat.

2.4. Mastitis (peradangan payudara)
Penyebab:
      Umumnya didahului dengan: putting susu lecet, saluran air susu tersumbat atau
      pembengkakan payudara.
Penanganan:
    - Payudara dikompres dengan air hangat
    - Untuk mengurangi rasa sakit diberi pengobatan dengan tablet analgetika
    - Untuk mengatasi infeksi diberi pengobatan dengan antibiotika.
    - Bayi disusui mulai dengan payudara yang mengalami peradangan, dan ibu
      jangan dianjurkan menghentikan menyusui bayinya.
    - Istirahat yang cukup.
2.5.Abses payudara
Penyebab:
      Infeksi bakterial, khususnya staphylococcus virulent
Penanganan:
- Kultur pus atau sekresi dari putting susu, untuk menentukan antibiotika yang
  ampuh
- Pus dikeluarkan dengan pompa payudara.
- Atau kalau ada indikasi untuk tindakan operatif, dibuat pengeluaran (drainage)
  pus
- Jika penyebabnya bukan bakteri virulent, bayi dapat diberi air susu ibunya asal
  saja si ibu sudah diberi antiobiotika 12 jam sebelumnya
- Ibu dengan keadaan penyakitnya berat dan keadaan umum tidak baik, bayi
  diberi ASI donor.

2.6.Kelainan anatomis payudara.
Untuk diagnosis apakah puting ada kelainan apa tidak, yaitu dengan cara menjepit kalang payudara antara ibu jari,telunjuk dibelakang puting susu.Kalau puting menonjol maka puting tersebut adalah normal, tetapi kalau puting tidak menonjol itu berarti puting inversi.Pada puting yang mengalami kelainan seperti tersebut diatas, apabila sudah diketahui pada masa kehamilan, maka harus dilakukan mase dengan teknik HOFFMAN secara teratur.
Apabila sampai melahirkan puting masih inversi setelah bayi lahir,maka ;
·         Bila hanya satu puting yang terkena, maka bayi pertama-tama disusukan pada puting susu yang normal.Karena dengan menyusukan pada putong yang nornal maka sebagian kebutuhan bayi akan terpenuhi,ssehingga bayi akan mau mencoba menyusu pada puting yang terkena, disamping itu juga mengurangi kemungkinan lecetnya puting.
·         Kompres dingin puting yang terkena sebelum menyusui akan menambah protaktilitas dari puting.
·         Dengan teknik HOFFMAN dan menggunakan breast shield pda waktu tidak menyusui akan menambah protaktilitas.


Kalau dengan cara tersebut diatas tetap tidak dapat dikoreksi, maka ASI dikeluerkan dengan cara pompa kemudian diberikan dengan sendok/pipet.Karena tidak semua puting dapat dikoreksi.


2.7. Bayi enggan menyusui.

   Penyebab ;
·         Bayi pilek, sehingga pada waktu menyusui sulit bernapas.
·         Bayi sariawan/moniliasis,sehingga nyeri pada waktu mengisap.
·         Bayi tidak rawat gabung, yang sudah pernah minum dengan menggunakan botol doy.
·         Bayi ditinggal lama ibunya.
·         Bayi bingung puting.
·         Bayi dengan tali lidah yang pendek.
·         Teknik menyusui yang salah.
·         ASI kurang lancar/yang terlalu deras memancar.
·         Pemberian makanan tambahan yang terlalu dinni.Sebaiknya pemberian ASI eksklusif sampai bayi umur 6 bulan.

Penangannya ;

·         Pada bayi yang moniliasis,harus diobat moniliasisnya.
·         ASI yang terlalu deras memancar, sebelum menyusui harus dikeluarkan sedikit.


2.8.Ibu bekerja
   Walaupun ibu bekeja sebaiknya terus menyusui bayinya. Denan cara-cara sebagai berikut;
·         Sebelum ibu berangkat kerja bayi harus disusi. Selanjutnya ASI diperas dan disimpan untuk diberikan pada bayi selama ibu bekerja,disamping susu formula kalau msih diperlukan.
·         Bila mungkin, ibu pulang untuk menyyusui pada tengah hari.
·         Bayi disusui lebih sering setelah ibu pulang bekerja dan pada malam hari.
·         Tidak menggunakan susu formula pada hari libur.
·          Tidak mulai bekerja terlalu cepat setlah melahirkan, tunggu 1-2 bulan untuk meyakinkan lancarnya produksi ASI dan masalah awal menyusui teratasi.

2.9. Persalinan operatif (seksio sesarea)
Seksio sesarea tanpa komplikasi berat, ibu dapat menyusui bayinya 12 jam
pasca persalinan. Sebaiknya obat-obatan untuk si ibu diberikan setelah bayi
disusui. Bayi yang dilahirkan dengan seksio sasarea dan belum dapat disusui, ASI
harus dipompa dan diberikan kepada bayinya dengan menggunakan sendok teh.

2.10.Bayi kembar
Dengan meningkatkan rangsangan produksi ASI yang datang dari 2 bayi, maka ASI harus selalu cukup untuk ke-2 bayi kembar tersebut.Tetapi kita harus memperhatikan diit ibu harus mengandung kalori lebih tinggi, ekstra minum, cukup protein dan vitamin,agar produksi ASI mencukupi kebutuhan bayi.
Ada 3 posisi yang dapat dilakukan dalam menyusui bayi kembar yaitu;
1.    Tiap bayi menyusu dengan posisi foot ball.
2.    Tiap bayi menyusu dengan posisi sejajar dengan tubuh ibu.
3.    Kedua bayi menyusu saling menyilang didepan tubuh ibu.

2.11.Bayi dengan kelainan anatomis pada bibir dan platum

Banyak orang mengira bahwa bayi sumbing tidak mungkin menyusu p endapat ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar, karena dengan kesabaran dan ketlatenan ibu, maka banyak ibu yang berhasil menyusui bayinya sendiri.Untuk itu diperlukan petugas kesehatan.Bayi yang menderita kelainan ini maka ibu bisa menyusui bayinya dengan cara memeras atau memompa ASI dan kemudian diberikan dengan sendok teh.

2.12.Ibu dengan diit tertentu

1.    Ibu vegetariana
Bila dalam diit ibu masih ada susu dan  telir, maka tidak ada masalah dalam laktasi. Tetapi bila ibu vegatarian murni dan tidak sama sekali menyokong sumsi protein hewani,  maka ibu dan nbayinya akan kekurangan vitamin B12.Untuk memenuhi kebutuhan ini, maka pada  diit ibu harus ditambahkan suplement vitamin B12 setiap harinya.

2.       Ibu diabetes militus
Ibu penderita diabetes melitus tetap dianjurkan untuk menyusuin bayinya. Pada keadaan seperti ini,harus diperhatikan ;
·         Kebutuhan insulinnya akan berkurang.
·         Pada saat melahirkan dan beberapa hari setelah,kadar gula ibu sangat bervariasi.
·         Sering terjadi lakstosuria  yang dapat disangkat glukosuria,
·         Kemungkinan menderita mastitis atau abses payudara lebih besar.










BAB 3 : PENUTUP

3.1   Kesimpulan.

Keberhasilan program laktasi harus didukung oleh kemauan dan adanya pengetahuan ibu, petugas kesehatan, dan kelonggaran dari instansi tempat    bekerja bagi ibu yang bekerja. Problema yang timbul harus diatasi bersama dalam rangka mendapatkan generasi mendatang yang sempurna fisik dan mental.


        3.2. Saran
               Makalah ini jauh dri kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dari pembaca apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan penulisan dan kurangnya kata- kata dalam penuliisan.

















KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah Ini. Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak mengalami kesulitan salah satunya kurannya pengetahuan penulis dan buku-buku.
Maka dari itu penulis mengharapkan saran dari pembaca agar penulis bisa lebih baik lagi.Atas saran dari pembaca,penulis ucapkan terimakasih.








Kupang, Maret 2009

Penulis











DAFTAR PUSTAKA

1. . Brinch, J.:Menyusui bayi dengan baik dan berhasil. Ayah Bunda, gaya Favorit
      Press.
2. Lawrence, R.A.: Breast feeding. A guide for the medical profession. Second
    Edition. The CV Mosby Company, Toronto, 1985.
3. Roberte, W., Vermeersch, Williams (Editor): Nutrition and lactation. Third Edition.
    Times Mirror Mosby College Publishing, Toronto, 1985
































MAKALAH

MASALAH-MASALAH MENYUSUI



O

L

E

H


NAMA   ;     NURANI  MARTENCI  LEDOH
KELAS ;     I  A


POLTEKES DEPKES KUPANG
TAHUN  AJARAN 2009/2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar